Mata-mata

Mata-mata
Mata-mata

Ada suara bising di bawah tanah
Ada suara gaduh di atas tanah
Ada ucapan-ucapan kacau di antara rumah-rumah
Ada tangis tak menentu di tengah sawah
Dan, lho, ini di belakang saya 
ada tentara marah-marah

Apaa saja yang terjadi ? Aku tak tahu
Aku melihat kilatan-kilatan api berkobar 
Aku melihat isyarat-isyarat
Semua tidak jelas maknanya 
Raut wajah yang sengsara, tak bisa bicara,
menggangu pemandanganku

Apa saja yang terjadi ? Aku tak tahu
Pendengaran dan penglihatan 
menyesakkan perasaan,
membuat keresahan – 

Ini terjadi karena apa-apa yang terjadi 
terjadi tanpa kutahu telah terjadi 
Aku tak tahu. Kamu tak tahu 
Tak ada yang tahu
Betapa kita akan tahu, 
kalau koran-koran ditekan sensor, 
dan mimbar-mimbar yang bebas telah dikontrol

Koran-koran adalah penerusan mata kita
Kini sudah diganti mata yang resmi
Kita tidak lagi melihat kenyataan yang beragam
Kita hanya diberi gambara model keadaan 
yang sudah dijahit oleh penjahit resmi

Mata rakyat sudah dicabut
Rakyat meraba-raba di dalam kasak-kusuk
Mata pemerintah juga diancam bencana
Mata pemerintah memakai kacamata hitam
Terasing di belakang meja kekuasaan
Mata pemerintah yang sejati 
sudah diganti mata-mata
Barisan mata-mata mahal biayanya
Banyak makannya
Sukar diaturnya
Sedangkan laporannya 
mirip pandangan mata kuda kereta 
yang dibatasi tudung mata

Dalam pandangan yang kabur, 
semua orang marah-marah 
Rakyat marah, pemerinta marah, 
semua marah lantara tidak punya mata
Semua mata sudah disabotir
Mata yang bebas beredar hanyalah mata-mata




Previous Post Next Post

Contact Form