-->

Bedebah

No comments

bedebah


Kabut mulai menciut
Cahaya matahari tumpah sejadinya
Bak senja di tanduk hari

Isi kepalaku menguap
Menjadi awan kebencian
Merasa pongah

Gelisah begitu menggelitik
Membangunkan bulu kuduk yang terlelap
Entah mengapa

Tiba-tiba
Penglihatanku terbakar
Kenangan pun berhamburan
Mata ini dengan nanar melihatmu
Didepanku kau bermain api
Panas bukan main

Nafasku membeku hebat
Amarah mengalir dalam nadi yang menyempit
Aku hilang
Bunga
Kau
BEDEBAH!


Puisi ini dikirim oleh :

Ilham Fauzi
Kelas : X SMA

Note: Only a member of this blog may post a comment.
masawan_moveElement('after',setting.taghtml,setting.index,'content-ads','article-post','beforeend'); });