-->

The Dark Night Mistery - Part 2

No comments

The Dark Night Mistery

Akhirnya mereka berantem, drakula nonjok, babi ngepet nangkis. Babi ngepet nonjok, drakula nagkis, keadaan itu berlangsung 99,5 kali. Para tuyul tepuk tangan memberi semangat. Bala bantuan pun datang. Babi ngepet minta bantuan jin dan genderewo, bahkan gerandong pun datang. Gak mau kalah drakula minta bantuan para zombie dan vampire. Mereka datang dikirim oleh pihak asing.


Peperangan berlangsung seru. Langit dengan tiba-tiba bertambah pekat. Cahaya kegelapan menyelimuti bumi. Gemuruh angin menggelebug kencang. Pertanda kekuatan hebat akan beradu. Bumi gunjang ganjing. Dari dua belah kubu saling menyerang dengan jurus masing-masing, namun mereka berhasil saling mematahkan serangan.

Gerandong berhadapan dengan zombie, dia ngetwain zombie yang mukanya aneh. Bayangin aja matanya copot satu trus lidahnya menjulur, ada iler yang menetes dari sana. Kupingnya bunting, buntung maksudnya. Dan rambutnya beruban dengan model Mohawk. Namun dengan mudah gerandong mengalahkan zombie-zombie itu.

Vampire dari dulu berpakaian rapi dengan rambut dikepang dibelakang. Maklum ini vampire cina. Dia digodain sama tuyul-tuyul. Ada yang naek ke pundaknya bahkan ada yang dipaksa buat maen kuda-kudaan. Dengan begitu vampire pun encok tiba-tiba.

Sang Babi ngepet terpepet. Makanya jangan suka ngepet. Hehe. Dia dibawa terbang oleh drakula ke puncak gunung. Diceburkan mukanya ke lahar yang menggolak. Hingga akhirnya dia mengaduh kesakitan. Lalu apakah sang babi kalah? Atau dia berhasil membalikkan serangan? Santai  sodara-sodara, jangan panic untuk pendukung Babi Ngepet. wkwkwk

Babi ngepet berhasil kembali melawan. Dia tonjok drakula hingga terpental. Keadaan semakin tegang, mereka saling mengancam dari jauh. Drakula terbang tinggi ke langit. Tak terlihat. Apakah ini pertanda dia menyerah? Babi ngepet pun mengacungkan ke dua tangannya ke langit tanda kemenangan.

“Ternyata hanya itu kemampuanmu drakula ompong!” Dia terbahak puas

Tiba-tiba secepat kilat drakula turun dari langit, kira-kira kecepatannya scepat bekicot sprint di tengah gurun. Lalu sang Drakula berhasil mencekik leher babi ngepet, petir menggelegar dahsyat. Sehingga kilatannya tampak di wajah keduanya. –dah kanya di film Dragon Ball -. babi yang begitu gemuk dan sehat pasti darahnya sangat lezat.  Drakula hendak menggigit, namun dia mengurungkan niatnya.

“Kenapa kamu tak jadi menggigitku?” Tanya babi ngepet.

“Aku baru sadar, ternyata kalo kau haram dimakan.” Cekikan itu pun dilepaskan.

“Kok haram? Emangnya kamu islam?”

“Semenjak aku mengenal kunti, dia mengajariku islam.”

Pemirsa, ternyata ceritanya semakin kacau. Hahaha.. drakula ternyata memeluk islam setelah berkenalan dengan kunti saudara-saudara. Peperengan yang berlangsung alot dan berakhir dengan skor kacamata.  Yaaahh.. selanjutnya akan ditindak di MK. Mahkamah Keadilan. Tentunya yang ada di negeri setan.

Peperangan pun berakhir dengan menyisakan api yang berkobar dan retakan-retakan di tanah. Meskipun saya gak tau kapan terjadinya.

Setelah semua selesai Pocong dan Suster Ngesot datang.

“Telat luh.. udah beres baru datang.”

“Sorry mas bro, lu tau sendiri gua yang jauh-jauh dari rumah sakit ngesot, gak ada taxi yang mau nganterin gua kesini.”

“Gua juga tadi kena paku pas lagi loncat-loncat. Jadi gua ke rumah sakit dulu minta obat ke suster, baru kita kesini bareng.” Tambah pocong. Alasan.

“Ah elu, negeri kita lagi dijajah. Masih sempet-sempetnya pacaran.” Drakula dkk menggelengkan kepala melihat lawannya seperti itu.

Lalu jelangkung nongol.

“Elu lagi ngapain dateng? Elu kan gak diundang.”

“Yaudah, gua pulang jga gak minta dianter.”

Hujan pun turun begitu derasnya, petir menyambar-nyambar. Peperangan pun disudahi. Kedua kubu bubar. Pulang ke alam masing-masing.

Kebayangkan repot banget kalo gak ada bulan  dan bintang di malam hari? Itulah makanya kenapa kalo malem-malem gak ada bulan dan bintang biasanya langit ujan. Karena dengan ujan setan-setan males ke luar dari sarangnya karena repot harus bawa payung dan jas hujan.



 Copyright © 2013. Muzhoffar

Comments

masawan_moveElement('after',setting.taghtml,setting.index,'content-ads','article-post','beforeend'); });