Dendam di dalam hati
Terus saja membara
Kebencian terus saja datang
Bila menatapnya
Tangan terus saja terkepal
Bila menatap wajahnya
Pikiran terus saja mengingat
Akan kesalahannya
Telinga ini terasa panas
Bila mendengar suaranya
Kebencian terus saja
Datang tak henti-henti
Kebosanan terus saja
Datang melihatnya berbicara tenang
Setan pun terus menambah
rayuan yang tajam
membuat hati makin berkecamuk menatapnya
sampai jiwa dan pikiran
ingin meludah ke wajahnya
menyayat-nyayat tubuhnya
seperti elang menyayat mangsanya
sampai mangsanya tak berdaya
walau mangsanya berusaha untuk lepas
dia tetap menyayat-nyayatnya
sampai mati
tak berdaya
Penulis : Rahmatillah
Siswi kelas XI SMAT Bustanul Arifin